TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
Saat ini
terdapat beragam inovasi baru di dalam dunia pendidikan terutama pada proses
pembelajaran. Salah satu inovasi tersebut adalah konstruktivisme. Pemilihan
pendekatan ini lebih dikarenakan agar pembelajaran membuat siswa antusias
terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mau mencoba memecahkan
persoalannya. Pembelajaran di kelas masih dominan menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab sehingga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berintekrasi langsung kepada benda-benda konkret. Seorang guru perlu
memperhatikan konsep awal siswa sebelum pembelajaran. Jika tidak demikian, maka
seorang pendidik tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar, bahkan dapat
memunculkan sumber kesulitan belajar selanjutnya. Mengajar bukan hanya untuk
meneruskan gagasan-gagasan pendidik pada siswa, melainkan sebagai proses
mengubah konsepsi-konsepsi siswa yang sudah ada dan di mana mungkin konsepsi
itu salah, dan jika ternyata benar maka pendidik harus membantu siswa dalam
mengkonstruk konsepsi tersebut biar lebih matang.
Pada bagian ini dikaji tentang pandangan
konstruktivistik terhadap proses belajar dan aplikasinya dalam kegiatan
pembelajaran. Pembahasan diarahkan pada hal-hal seperti, karakteristik manusia
masa depan yang diharapkan, konstruksi pengetahuan, dan proses belajar menurut
teori konstruktivistik. Kajian diakhiri dengan memaparkan perbandingan
pembelajaran tradisional (behavioristik) dengan pembelajaran konstruktivistik.
A.
Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruktivisme
adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam stuktur kognitif
siswa berdasarkan pengalaman. Pengetahuan itu terbentuk bukan dari objek
semata, akan tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap
setiap objek yang di amatinya. Menurut konstruktivisme, pengetahuan itu memang
berasal dari luar akan tetapi dikontruksi dalam diri seseorang. Oleh sebab itu
tidak bersifat statis akan tetapi bersifat dinamis. Tergantung individu yang
melihat dan mengkontruksinya.
Teori yang
melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori konstruktivisme. Pada dasarnya
pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu pendekatan di mana
siswa harus secara individual menemukan dan menstransformasikan informasi yang
kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu.
Berkaitan dengan
konstruktivisme, terdapat dua teori belajar yang dikaji dan dikembangkan oleh
Jean Piaget dan Vygotsky, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Teori Belajar Konstruktivisme Jean Piaget
Piaget
yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa
penekanan teori kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau
pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. Peran guru dalam pembelajaran
menurut teori kontruktivisme adalah sebagai fasilitator atau moderator.
Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih mutakhir yang
dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan kegiatan asimilasi dan
akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya.
Proses
mengkonstruksi, sebagaimana dijelaskan Jean Piaget adalah sebagai berikut:
a.
Skemata
b.
Asimilasi
c.
Akomodasi
d.
Keseimbangan
2.
Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky
Ratumanan
(2004:45) mengemukakan bahwa karya Vygotsky didasarkan pada dua ide utama.
Pertama, perkembangan intelektual dapat dipahami hanya bila ditinjau dari
konteks historis dan budaya pengalaman anak. Kedua, perkembangan bergantung
pada sistem-sistem isyarat mengacu pada simbol-simbol yang diciptakan oleh
budaya untuk membantu orang berfikir, berkomunikasi dan memecahkan masalah,
dengan demikian perkembangan kognitif anak mensyaratkan sistem
komunikasi budaya dan belajar menggunakan sistem-sistem ini untuk
menyesuaikan proses-proses berfikir diri sendiri.
a.
Pengelolaan pembelajaran
Interaksi
sosial individu dengan lingkungannya sengat mempengaruhi perkembanganbelajar
seseorang, sehingga perkemkembangan sifat-sifat dan jenis manusia akan
dipengaruhi oleh kedua unsur tersebut. Menurut Vygotsky dalam Slavin (2000),
peserta didik melaksanakan aktivitas belajar melalui interaksi dengan orang
dewasa dan teman sejawat yang mempunyai kemampuan lebih. Interaksi sosial ini
memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual peserta
didik.
b.
Pemberian bimbingan
Menurut
Vygotsky, tujuan belajar akan tercapai dengan belajar menyelesaikan tugas-tugas
yang belum dipelajari tetapi tugas-tugas tersebut masih berada dalam daerah
perkembangan terdekat mereka (Wersch,1985), yaitu tugas-tugas yang terletak di
atas peringkat perkembangannya. Menurut Vygotsky, pada saat peserta didik
melaksanakan aktivitas di dalam daerah perkembangan terdekat mereka, tugas yang
tidak dapat diselesaikan sendiri akan dapat mereka selesaikan dengan bimbingan
atau bantuan orang lain.
Lebih Lengkap Klik Di Sini
Referensi
Dalyono, Psokologi pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.
Jeanne, Ormrod, Edisi Ke 6 Psikologi Pendidikan Membantu Siswa
Tumbuh dan Berkembang, Jakarta: Erlangga, 2008.
Rusman, Model-Model Pada Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi 2, Jakarta: Rajawali Press, 2012.
Suyono, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, PT
Remaja Rosdakarya: Bandung, 2011.
Wasty, Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998.
Winasanjaya, Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis
kompetensi Jakarta: Kencana, 2005.
If you're trying to lose kilograms then you need to get on this totally brand new custom keto diet.
ReplyDeleteTo produce this service, licensed nutritionists, fitness couches, and professional cooks have united to develop keto meal plans that are effective, suitable, money-efficient, and satisfying.
Since their grand opening in January 2019, hundreds of clients have already transformed their body and well-being with the benefits a good keto diet can give.
Speaking of benefits; in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto diet.