Strategi Pembelajaran Daring di masa Pandemi Covid-19
Hampir
3 bulan ini, seluruh siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh karena pandemi
Covid-19. Banyak hal dilalui oleh siswa, guru dan orang tua. Namun dengan
wacana dari pemerintah untuk menjalankan new normal, apakah nanti sekolah akan
dibuka kembali saat sudah diterapkan new normal (kenormalan baru)? Bagaimana
pendidikan di Indonesia nanti pada masa setelah pandemi? Ataukah siswa masih
akan mengikuti pembelajaran jarak jauh atau daring?
Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan dengan
pembelajaran jarak jauh atau remote learning.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berupaya
membangun kerjasama dengan berbagai pihak yang fokus mengembangkan sistem
pendidikan daring (dalam jaringan).
Penerapan pembelajaran daring ini menuntut kesiapan
bagi kedua belah pihak, baik itu dari penyedia layanan pendidikan atau dari
peserta didik sendiri. Bagaimanapun juga, pembelajaran secara daring dan jarak
jauh membutuhkan bantuan teknologi yang mumpuni dan dapat diakses dengan mudah.
Selain itu, para siswa juga mesti siap beradaptasi
dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah. Remote learning dapat dipandang lebih bebas dan
fleksibel diakses dari rumah. Kemudian, bagaimana strategi agar pembelajaran
daring dan jarak jauh dapat dilakukan dengan efektif? Coba simak uraian di
bawah ini.
1. Menetapkan Manajemen
Waktu Belajar
Atur waktu
belajar dengan teratur. Kerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan guru atau
dosen. Hal ini lebih mudah dijalani jika pihak sekolah atau universitas
memberikan batasan jadwal akses daring kepada siswa-siswanya. Hal ini akan
berbeda jika penyedia layanan pendidikan memberikan fleksibilitas penuh kepada
pelajar. Para siswa mesti mengatur sendiri jadwal belajar mereka.
Bagi orang-orang
yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-tugas
sekolah di menit-menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu,
membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah
keterampilan yang mesti ditanamkan kepada siswa yang melakukan remote learning.
2. Mempersiapkan
Teknologi yang Dibutuhkan untuk Proses Belajar
Para siswa harus
mengetahui peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan
pembelajaran jarak jauh. Tidak semua sekolah sudah menyediakan layanan belajar
daring yang memadai, oleh karenanya beberapa platform belajar daring dapat menjadi
alternatif. Demikian juga perkakas teknologi seperti komputer, gawai pintar,
atau tablet menjadi penting, dan terutama juga jaringan internet yang laik.
3. Belajarlah dengan
Bersungguh-sungguh
Kesalahan yang
sering dilakukan siswa, sebagaimana dilansir dari Psychology Today adalah tidak fokus ketika
melakukan remote learning. Selama melakukan
pembelajaran di internet, terdapat banyak sekali distraksi yang mengganggu proses pembelajaran.
Godaan untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga membaca-baca konten
berita secara impulsif seringkali dilakukan tanpa rencana sebelumnya.
Oleh sebab itu,
penting bagi siswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar yang
ditetapkan. Hindari segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses
belajar. Jika memungkinkan, tetapkan ruang khusus untuk belajar dan menjauhkan
diri dari gangguan anggota keluarga yang lain.
4. Jaga jarak komunikasi
dengan pengajar dan teman kelas
Bagi yang belum
terbiasa melakukan remote learning, ia
harus menyesuaikan diri untuk terus visible dan
berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas lain. Jika dibutuhkan,
perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan pengajar.
Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi mesti terjalin
dengan baik untuk menghindari kesalah pahaman.
Gunakan
momen-momen semacam ini untuk mengasah keterampilan komunikasi daring yang
dilakukan. Jika memang belum yakin dengan hasil tugas yang dikerjakan, segera
hubungi pengajar. Lakukan sesegera mungkin untuk menunjukkan komitmen bahwa
kita serius untuk belajar.
Kendati banyak
siswa merasa kesulitan melakukan remote learning,
jika sudah terbiasa, hal ini malah memberi kebebasan dan fleksibilitas
tersendiri, yang tidak ditemui pada kegiatan belajar mengajar di ruang kelas.
Di tengah penyebaran wabah Covid-19, pembelajaran daring semacam ini justru
dapat menjadi alternatif jitu sebagai ganti pertemuan kelas atau pembelajaran
tatap muka.
0 Response to "Strategi Pembelajaran Daring di masa Pandemi Covid-19 "
Post a Comment