12 ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING BESERTA CONTOHNYA
1. Asas Kerahasiaan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan
keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu
data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang
lain.dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga
semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
Contoh :
Ada
seorang konseli yang menceritakan kepada konselor bahwa seorang konseli itu
memiliki penyakit HIV yang dididapnya sejak lama.maka seorang konselor harus
bias menjaga kerahasiaan tersebut agar penyakit konseli itu tidak diketahui
oleh banyak orang.
2. Asas
Kesukarelaan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan
peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan yang
diperlukan baginya. dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut.
Contoh :
Ada
seorang peserta didik yang yang selalu tidak masuk dikarenakan tidak suka pada
salah satu mata pelajaran disekolahnya. Sebagai guru konselor seharusnya kita
harus mengubah sikap/perilaku konseli tersebut agar dapat suka pada mata
pelajaran tersebut dengan selalu membina dan mengembangkannya.
3. Asas Keterbukaan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura, baik
didalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun menerima berbagai
informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam
hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik
(konseli).
Contoh :
Ada
seorang konseli yang memiliki sifat tertutup,sebagai konselor kita harus dapat
mengubah konseling untuk berbicara secara terbuka dan tidak
berpura-pura dalam menceritakan masalah pribadinya sendiri.sehingga konseli
dapat berbicara jujur dan merasa nyaman dalam menyampaikan masalhnya.
4. Asas Kegiatan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam penyelenggaraan
layanan atau kegiatan bimbingan.dalam hala ini guru pembimbing perlu mendorong
peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan atau kegiatan bimbingn dan
konseling yang diperuntukkkan baginya.
Contoh :
Seorang
konselor harus harus bias membuat suatu program kegiatan.seperti ospek (maba)
maupun MOS (siswa baru),agar konseli / peserta didik dapat mengenalai
lingkungan yang baru serta mampu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
yang baru.
5. Asas Kemandirian
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan
konseling, yakni : peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan
dan konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu mengambil
keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.dalam halam ini guru pembimbing
sehendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang
diselengarakannya bagi berkembannnya kemandirian peserta didik.
Contoh :
Ada
seorang konseli yang cacat fisik dating pada kita,dia menceritakan bahwa dia
tidak memiliki semangat untuk meneruskan hidupnya. Sebagai konselor yang
professional kita harus bisa menumbuhkan rasa semangat hidup dengan cara
memberikan pemahaman agar konseli tersebut mengenal dan menerima dirinya dan
lingkungan,dan mampu mengambil sebuah keputusan agar konseli tersebut menjadi
diri yang mandiri.
6. Asas Kekinian
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menhendaki agar objek sasaran layanan
bimbingan dan konseling ialah
permasalahan peserta didik (konseli) dalam kondisinya sekarang.
Contoh :
Konselor
tidak hanya focus pada masalah yang telah dihadapi,tetapi konselor harus terus
memantau perkembangan konseli baik fisik dan psikisnya.
7. Asas Kedinamisan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadapa
sasaran layangan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju,tidak
monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan
tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
Contoh :
Seorang
konselor harus mampu mengikuti pergerakan jaman,agar konselor dapat
menyelesaikan suatu permasalahan yang pada seorang konseli yang semakin
kompleks.misalnya keluarga broken,serta pergaulan bebas dikalangan pemuda.
8. Asas Keterpaduan
Yaitu
asas bimbingan dan koseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak
lain, saling menunjang, harmonis,dan terpadu.untuk ini kerjasama antara guru
pembimbing dan pihak-pihak berperan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling perlu terus dikembangkan.
Contoh :
Seorang
konseli melakukan kerjasama dengan seorang psikologi seks maupun dokter
kandungan,dan mengundangnya kesekolah
untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik di sekolah agar konseli/peserta
didik memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih jelas tentang seks.supaya
mereka tidak terjerat dalam pergaulan bebas.
9. Asas Keharmonisan / kenormatifan
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling didasarkan pada aturan dan tidak boleh bertentangan
dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama,hukum dan
peraturan,adat istadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku.
Contoh :
Seorang
konselor dalam menjalankan tugasnya,harus sesuai dengan norma,hukum, dan adat
istiadat.sehingga tercipta suasana yang harmonis diantara konseli dan
konselor.karena seorang konselor yang professional harus bias menciptakan
suasana yang nyaman bagi seorang konseli.
10. Asas keahlian
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional.
Dalam hal ini,para pelaksana bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang
benar-benar ahli dalam bidang bimbi9ngan dan konseling.
Contoh :
Apabila
ada seorang konseli/peserta didik yang datang pada seorang konselor, seorang
konselor harus bersikap sebagai konselor.bukan bersikap pada seperti dokter
maupun yang lainnya.yaitu memberikan sepenuhnya semua keputusan pada konseli
11. Asas Alih Tangan Khasus
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas
suatu permasalahan peserta didi (konseli) mengalih tangankan permalahan itu
kepada pihak yang lebih ahli.
Contoh :
Ada
seorang peserta didik/konseli yang mengalami stress garar tidak lulus
sekolah,seorang konselor tidak dapat bertidak sendiri dalam konteks ini.seorang
konselor haru melakukan kerjasama dengna pihak yang lebih kompeten dalam kasus ini.seperti
membawa konseli tersebut pada seorang psikiater maupun dokter.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Yaitu
asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan menciptakan suasana mengayomi, mengembangkan keteladanan
dan memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya
kepada konseli untuk maju.
Contoh :
Seorang
konselor harus menjadi guru teladan,dan menyenangkan.agar peserta didik /
konseli tidak takut menceritakan masalahnya kepada kita,dan mampu mengayomi
peserta didik.
B. JELASKAN
LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING BESERTA CONTOHNYA?
Secara umum
terdapat empat aspek pokok yang mendasari bimbingan dan konseling yaitu:
1.
Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat
memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan
setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan
secara logis, estis maupun estis.
2.
Landasan psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat
memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi
sasaran layanan (klien).
3.
Landasan sosial-budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat
memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan
sebagai faktor yang memperngaruhi terhadap perilaku individu.
4.
Landasan pengetahuan dan
teknologi
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan
profesional yang memiliki dasar-dasar kilmuan, baik menyangkut teori maupun
prakteknya. Pengetahuan bimbingan dan konseling disususn secara logis dan
sistematis dengan menggunakan berbagai metode seperti: pengamatan, wawancara,
analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris yang
dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan ilmiah
lannya.
C. APA
YANG DIMAKSUD DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN TEORI DAN MENURUT
PEMAHAMAN ANDA?
1.
Pengertian Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Teori
Pengertian bimbingan menurut Frank Parson
(1951: 23) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan yaitu bantuan yang
diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku
jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.
Dunsmoor and Miller (1969: 71) menjelaskan
bahwa bimbingan yaitu suatu bentuk bantuan yang sistematik melalui mana siswa
dibantu untuk memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan terhadap
kehidupan.
Prayitno (1978: 21) membagi kepada beberapa
kriteria, antara lain:
1. Bimbingan adalah usaha pemberian bantuan
2. Bimbingan diberikan kepada orang-orang dari berbagai usia
3. Bimbingan diberikan oleh tenaga ahli
4. Bimbingan bertujuan untuk perbaikan kehidupan orang yang
dibimbing, yaitu untuk:
a. Mengatur kehidupan sendiri
b. Mengembangkan atau memperluas pandangan
c. Menetapkan pilihan
d. Mengambil keputusan
e. Memikul beban kehidupan
f. Menyesuaikan diri
g. Mengembangkan kemampuan
5. Bimbingan diselenggarakan berdasarkan prinsip demokrasi
6. Bimbingan merupakan bagian pendidikan secara keseluruhan
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di
atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan bimbingan merupakan proses
layanan yang diberikan kepada individu guna membantu mereka memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan, rencana,
dan interpretasi yang diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik. Dengan kata
lain, bimbingan merupakan segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi
pribadi setiap individu.
Berikut ini akan dijelaskan pengertian
konseling. Prayitno (1982) mengemukakan bahwa konseling mempunyai pengertian pertemuan
empat mata antara klien dan penyuluh yang berisi usaha laras, unik dan hubungan
yang di lakukan dalam suasana keahlian dan didasarkan norma-norma yang berlaku.
Kemudian Shertzer dan Stone (1974: 54)
mengemukakan bahwa konseling adalah proses di mana konselor membantu klien
membuat interpretasi tentang fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana
atau penyesuaian yang perlu dibuatnya.
2.
Pengertian Bimbingan dan Konseling Menurut Pemahaman saya
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan hubungan pribadi yang dilakukan
secara tatap muka antara dua orang, dimana konselor melalui kemampuan khususnya
menyediakan situasi belajar, dan bibantu untuk memahami diri sendiri, keadaan
sekarang, kemungkinan masa depan yang dapat ia ciptakan melalui potensi yang
dimilikinya demi kesejahteraan pribadi, masyarakat, serta dapat belajar
memecahkan masalah dan menemukan kebutuhan mendatang.
D.
APA
MANFAAT MEMPELAJARI BIMBINGAN DAN KONSELING?
Menurut saya calon konselor harus mempelajari
BK belajar karena pada dasarnya tugas seorang konselor adalah membantu klien
dalam mencapai proses perkembangannya serta membantu mengentaskan
masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan sebagai konselor sekolah, kita
nanti akan berhadapan dengan siswa dengan berbagai macam permasalahannya. Salah
satu permasalahan yang mungkin timbul atau dialami oleh siswa adalah masalah
yang terkait dengan belajar. Sehingga sebelum kita benar-benar terjun untuk
membantu masalah tersebut, kita harus mengetahui serta memahami semua hal yang
berkaitan dengan belajar tersebut. Mulai dari memahami hakikat belajar, jenis
masalah yang mungkin timbul ketika belajar (kesulitan belajar), penyebab
kesulitan-kesulitan belajar tersebut, serta bagaimana upaya penanganan yang
tepat terhadap berbagai macam kesulitan tersebut. Selain itu dengan dipahaminya
berbagai macam serta penyebab kesulitan belajar tersebut diharapkan konselor
dapat memberikan upaya preventif atau pencegahan sehingga masalah-masalah
kesulitan belajar itu tidak timbul pada siswa.
E.
KEMUKAKAN
MASALAH BK KELOMPOK DAN UPAYA PENYELESAIANNYA?
Contoh kasus :
Asmara adalah anak kedua
dari 3 bersaudara.Saat ini dia kelas 6 SD di salah satu Sd Negeri di
Kotanya.Setiap hari dia selalu membantu orangtuanya memasak,mencucui pakaian
dan mencuci piring.Dia juga kadang-kadang bermain dengan teman-temannya.Saat
pulang sekolah dia selalu belajar
mengulng kembali materi yang disampaikan oleh gurunya sehingga prestasi di
sekolahannyapun bagus dan selalu masuk 10 besar.
Kakak pertama Asmara adalah Kak Tina,saat ini dia berusia
20 tahun dan adiknya laki-lakinya berumur
9 tahun kelas 4SD.Setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk menjadi TKI
di Arab,kini Asmara tinggal dengan adik dan kakaknya.
Asmara sebenarnya tidak suka jika kakaknya setiap hari
membawa pacarnya untuk menginap dirumahnya.Dan pada suatu malam sekitar pukul
11 malam,Kakaknya pulang dengan pacarnya,Kakaknya tampak lemas dan tidak sadar
seperti mabuk.Malam itu ketika semua sudah tertidur tiba-tiba pacar kakaknya Asmara
menghampiri Asmara mencoba merayu dan
memegang rambutnya.Dengan kaget Asmara berteriak namun dengan cepat Asmara
dipukul dan tidak sadrkan diri.
Keesokan harinya saat Asmara bangun,ia melihat gumpalan
darah dicelananya.Ia pun kaget karena dia juga tidak sedang mengalami
menstruasi.Sejak kejadian malam itu ia mulai berubah,Asmara tampak murung dan
sedih.Ia juga jarang bergaul dengan teman-temannya lagi.Disekolah prestasinya
menurun.Saat ditanya oleh gurunya kenapa beberapa hari tidak masuk? Ia hanya menjawab
sedang sakit dan tidak mau menceritakan tentang masalah yang sedang dialaminya
Dua bulan berlalu Asmarapun akan menceritakan kejadian
yang dialaminya kepada kakaknya karena sudah satu bulan lebih ia tidak
mengalami menstruasi.Ternyata saat kakaknya mengajaknya untuk periksa ke
dokter,ternyata Asmara hamil.Kehidupan Asmarapun berubah.Ia dikeluarkan dari
Sekolah.Setelah orang tuanya mengetahui bahwa Asmara hamil tanpa seorang suami
karena laki-laki yang menghamili Asmara telah melarikan diri setelah kakaknya
juga dihamili oleh dia.Kini keluarga Asmara menjadi berantakan.Ayah dan ibunya
tidak perah pulang lagi ke Indonesia karena malu mempunyai 2 anak yang sedang
hamil tanpa suami.Adik Asmara pun menjadi liar dan ikut bergabung dengan
geng-geng nakal.Sehingga ia juga dikeluarkan dari sekolah.
1.
IDENTIFIKASI MASALAH
Ø
Gejala yang Nampak
1.
Anak menjadi minder
2.
Anak menjadi murung
3.
Berdiam diri tidak mau menceritakan apaa yang terjadi
4.
Keadaan fisiknya mulai berubah
5.
Prestasi belajarnya menurun.
2. DIAGNOSIS
Jenis Masalah
|
Bentuk Masalah
|
1.
Keluarga
2.
Lingkungan
|
a.
Kurangnya perhatian dari orangtua
b.
Orangtua malah meninggalkannya ketika ia sedang membutuhkan bantuan
c. Kurang akrab dengan kakaknya
a.
Dikeluarkan dari
sekolah
b.
Menjadi minder dan
pendiam
|
3.
PROGNOSIS
Dalam permasalahan ini bentuk bantuannya dengan
menggunakan strategi interaktif. Dilaksanakan dalam bentuk interaksi langsung
antar siswa dengan anak yang menghadapi masalah,baik dengan pendekatan
individual maupun kelompok.Bentuk bantuan ini misalnya nasihat,konseling,konsultasi
atau pengajaran individual.Tapi tidak
dengan strategi interaktif saja tetapi juga membutuhkan bantuan yang
disebut referral atau alih tangan. Pada kasus ini yaitu anak yang mengalami
gangguan moral dan mental maka penanganannya diserahkan ke dokter dan psikolog.
Langkah-langkahnya dapat ditempuh sebagai berikut:
1.
Jenis masalah : masalah
keluarga
Bentuk
masalah : kurangnya perhatian
keluarga
2. Intensitas masalah yang lebih besar adalah Asmara dan kakaknya hamil dan
ditinggal oleh orangtuanya.
3.
Urutan prioritas sesuai dengan intensitas masalah.
a.
Setelah ditinggal orangtuanya anak kurang perhatian
b.
Setelah kejadian pemerkosaan itu anak menjadi minder
c.
Perubahan fisik anak yang drastis
d.
Dikucilkan keluarganya dan lingkungannya
e.
Hidupnya menjadi berantakan
4.
Alternatif yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan masalah tersebut.
a.
Dengan pendekatan agar anak itu mau berbicara tentang masalah yang sedang
dihadapinya
b.
Mengajak anak untuk konsultasi di bimbingan konseling yang ada disekolahnya
5. a. Dengan
melakukan pendekatan karena dengan cara ini anak akan
lebih diperhatikan dan mau memberitahukan tentang
apa yang
sedang dialaminya.
b.
Dengan mengajak anak konsultasi membuat anak semakin terbuka
dan membantu untuk memecahkan
masalahnya.
6. Rencana pemberian bantuan
dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Kapan dilaksanakannya?
Saat jam
pulang sekolah guru dapat memberikan pendekatan terhadap anak sehingga anak
akan lebih terbuka
b. Dimana tempatnya?
Diruang BK yang khusus untuk konsultasi
c.
Siapa yang melaksanakan?
Anak yang mempunyai masalah dan guru Bk maupun wali kelas
d.
Bagaimana pengelolaannya?
Guru
melakukan pendekatan terhadap anak,lalu mencoba memecahkan masalahnya dengan
berbagai strategi yang dilakukan dan beberapa pendekatan interaksi setelah itu
dilakukan konferensi kasus.
4.
PEMBERIAN BANTUAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola
pemberian bantuan antara lain:
a.
Perencanaan program
Program apa saja yang harus dilakukan oleh guru BK dalam
menangani kasus tersebut.
Seperti program
temu wali murid untuk mendekatkan siswa dengan orangtua serta teman-temannya.
b.
Pengorganisasian
Sistem organisasinya harus jelas agar pelaksanaan pemberian bantuan dapat
mencapai hasil yang maksimal.
c.
Pengaturan dan pembagian tugas diantara personal yang terkait
Pembagian
tugas harus jelas diantara para personal yang akan menghadapi berbagai macam
masalah.
d.
Pendekatan dan teknik yang digunakan
Dengan menggunakan pendekatan dan teknik emosional gejala jiwa yang ada di dalam diri
seseorang.Emosi berhubungan dengan masalahnperasaan.Seseorang yang mempunyai
perasaan pasti dapat merasakan sesuatu,baik perasaan jasmaniah maupun perasaan
rohaniah.Perasaan rohaniah di dalamnya ada perasaan intelektual,perasaan
estetis,perasaan etis,perasaan social,dan perasaan harga diri.
e.
Koordinasi
Dengan melakukan pembagian dan koordinasi yang jelas
diantara personil yang terkait.
f.
Pemantauan dan evaluasi
Melakukan evaluasi setelah permasalahan itu diselesaikan
apakah masih berdampak pada anak ataupun tidak.
5.
EVALUASI DAN TINDAK
LANJUT
Langkah evaluasi dan tindak lanjut dimaksudkan untuk
mengetahui ketepatan tindakan dan hasil pelaksanaan bantuan yang diberikan pada
kasus tersebut sehingga setelah permasalahan itu selesai dapat diketahui sejauh
mana upaya dan pemberian bantuan itu dapat mencapai hasil yang maksimal.
0 Response to "12 ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING BESERTA CONTOHNYA"
Post a Comment