Contoh Laporan Observasi Pengelolaan Administrasi dan SUpervisi Pendidikan
LAPORAN
OBSERVASI
PENGELOLAAN
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI
MADRASAH
TSANAWIYAH MAHDALIYAH KOTA JAMBI
Dosen
Pengampu :
Prof.
Dr. Mukhtar, M.Pd
Drs.
Khairunnas, M.Pd.I
DISUSUN
OLEH :
ARIF
RIDIAWAN
NIM :
TE. 110551
JURUSAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDIN
JAMBI 2012
LEMBAR PENGESAHAN
PENYUSUNAN LAOPRAN
PENELITIAN
Nama : Arif Ridiawan
N I M : TE. 110551
PENELITIAN PENGELOLAAN
ADMINISTRASI
DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
Disahkan Pada Tanggal : November 2012
Mengesahkan
Kepala MTs Mahdaliyah Jambi
KEC. KOTA BARU
DRA. THOIPAH, S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji
syukur alhamdulillah penyusun mengucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Pengelolaan Administrasi dan Supervisi
Pendidikan di MTs Mahdaliyah Jambi”.
Penulisan laporan ini
digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Pada kesempatan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
2.
Bapak Drs. Khairunnas, M.Pd.I
selaku asisten dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan Supervisi
Pendidikan.
3.
Teman – teman Semester III Jurusan
Bahasa Inggris, khususnya kelas A angkatan 2011 yang telah memberikan segala
dukungan, nasehat dan bantuannya dalam proses penyusunan tugas ini.
4.
Semua pihak yang telah membantu penyelesain
tugas ini. Sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pepatah
mengatakan tidak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu penulis sadar dalam
laporan ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan, penulis mohon maaf dan
meminta kepada bapak dosen, kiranya sudi memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan selanjutnya. Sekian dari penulis semoga tugas ini sesuai dengan apa
yang diharapkan dan dapat bermanfaaat bagi yang membacanya.
November, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan dan
Manfaat
BAB
II KAJIAN TEORI
A.
Pengertian
Administrasi dan Supervisi Pendidikan
B.
Ruang
Lingkup Administrasi dan
C.
Pengawas
(Supervisor) Madrasah atau Sekolah
dan Aturan yang Mengikat Supervisor
BAB
III METODE PENELITIAN
A.
Rancangan
Penelitian
B.
Instrumen
Pengumpulan Data
BAB
IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL
PENELITIAN
A.
Sejarah
Singkat MTs Mahdaliyah
B.
Visi dan
Misi MTs Mahdaliyah
C.
Struktur
Organisasi MTs Mahdaliyah
D.
Struktur dan
Muatan Kurikulum MTs Mahdaliyah
E.
Sarana dan
Prasarana MTs Mahdaliyah
F.
Kondisi Guru
dan Karyawan MTs Mahdaliyah
G.
Kondisi
Siswa MTs Mahdaliyah
BAB
V PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Madrasah
Tsanawiyah merupakan sebuah sistem, tepatnya sebuah sistem pendidikan. Sebagai
sebuah sistem pendidikan, Madrasah Tsanawiyah memiliki program kegiatan
belajar. Pemerintah telah berusaha melakukan pembaharuan pada kurikulum
Madrasah Tsanawiyah, pembaharuan ini melahirkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Program kegiatan tersebut harus direalisasikan agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam
upaya merealisasikan KTSP yang telah dikembangkan oleh Pemerintah dan
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, maka Madrasah
Tsanawiyah harus memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Sarana
dan prasarana yang dimaksud di sini antara lain berupa bangunan, perabot
Madrasah Tsanawiyah.
Keberadaan
sarana dan prasarana di Madrasah Tsanawiyah harus dikelola atau
diadministrasikan dengan sebaik-baiknya, sehingga keberadaannya selalu dalam
kondisi siap pakai. Tanpa dikelola dan diadministrasikan dengan sebaik-baiknya.Dalam
hubungannya dengan pengelolaan atau administrasi sekolah, maka laporan ini
akan membahas mengenai pengertian Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Ruang
Lingkup Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Pengawas dan Aturan yang
Mengikat Supervisor Pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirancang rumusan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian administrasi dan supervisi pendidikan?
2.
Apa saja ruang lingkup administrasi
dan supervisi pendidikan?
3.
Siapakah pengawas (supervisor) madrasah atau sekolah serta aturan yang
berlaku untuk pengawas (supervisor)?
4.
Bagaimana administrasi pembelajaran di
MTs Mahdaliyah Jambi?
5.
Bagaimana kondisi guru dan karyawan di MTs Mahdaliyah Jambi?
6.
Bagaimana kondisi siswa di MTs Mahdaliyah Jambi?
C.
Tujuan dan Manfaat
Adapun
tujuan dan manfaat dari laporan observasi ini adalah :
1.
Menjelaskan pengertian administrasi dan supervisi pendidikan.
2.
Menjelaskan ruang lingkup administrasi dan supervisi pendidikan.
3.
Menjelaskan siapa pengawas (supervisor) madrasah atau sekolah serta aturan
yang berlaku untuk pengawas (supervisor).
4.
Menguraikan sistem administrasi pembelajaran di Mts Mahdaliyah Jambi.
5.
Mengetahui kondisi guru dan karyawan di MTs Mahdaliyah Jambi.
6.
Mengetahui kondisi siswa di MTs Mahdaliyah Jambi.
D.
Sistematika Penyusunan
Untuk
mempermudah pokok permsalahan, maka penulis menysun makalah ini dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan dan Manfaat
D.
Sistematika Penyusunan
BAB II KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Administrasi dan Supervisi Pendidikan
B.
Ruang Lingkup Administrasi dan Supervisi Pendidikan
C. Pengawas
(Supervisor) Madrasah atau Sekolah dan Aturan yang Mengikat Supervisor
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian
B.
Instrumen Pengumpulan Data
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN
A.
Sejarah Singkat MTs Mahdaliyah Jambi
B.
Visi dan Misi MTs Mahdaliyah Jambi
C.
Struktur Organisasi MTs Mahdaliyah Jambi
D.
Struktur dan Muatan Kurikulum MTs Mahdaliyah Jambi
E.
Sarana dan Prasarana MTs Mahdaliyah Jambi
F.
Kondisi Guru dan Karyawan MTs Mahdaliyah Jambi
G.
Kondisi Siswa MTs Mahdaliyah Jambi
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN
TEORI
ADMINISTRASI
DAN SUPERVISI PENDIDIKAN
A.
Pengertian
Administrasi Dan Supervisi Pendidikan
Administrasi
dalam pengertian secara
harfiah, kata “administrasi” berasl dari bahasa latin yang
terdiri atas kata ad
dan ministrare.kata
ad mempunyai
arti yang sama dengan kata to
dalam bahasa inggris yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan kata ministrare sam artinya
dengan kata to serve atau
to conduct yang
berarti “melayani,membantu dan mengarahkan”. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula
“mengatur,memelihara dan mengarahkan”.
Jadi
kata”administrasi” secara harfiah dapat di artikan sebagai suatu kegiatan atau
usaha untuk membantu,malayani,mengarahkan atau mengatur semua kegiatan didalam
mencapai suatu tujuan.(Purwanto:1:2007)
Menurut
Slamet Wijadi Atmosudarmo (1961) mengemukakan bahwa pengertian administrasi dapat
ditinjau dari sudut: (1)institusional, yaitu administrasi
adalah keseluruhan orang atau kelompok orang sebagai suatu kesatuan menjalankan
proses kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. (2) fungsional, yaitu
segala kegiatan dan tindakan yang dilakukan utuk mencapai tujuan termasuk
tindakan untuk menentukan tujuan itu sendiri, tindakan tersebut bersifat
melihat kedepan: dan (3) administrasi sebagai proses ,yaitu keseluruhan proses
yang berupa kegiatan-kegiatan, pemikiran-pemikiran, pengaturan-pengaturan sejak
dari penetuan tujuan sampai penyelenggaraan sehingga tercapai tujuan tersebut (
The Liang Gie, 1983:62)
Dalam
pengertian luas ini, istilah administrasi dapat diartikan sebagai berikut :
“administrasi
adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan
usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan
efisien”.
Dalam
batasan tersebut di atas makna administrasi dapat diurai paling tidak menjadi
lima pengertian pokok yaitu :
1.
Administrasi merupakan kegiatan
atau kegiatan manusia.
2.
Rangkaian kegiatan itu marupakan
suatu proses/pengelolaan dari suatu kegiatan yang kompleks, oleh sebab itu
bersifat dinamis.
3.
Prose situ dilakukan bersama oleh
sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi.
4.
Proses itu dilakukan dalam rangka
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5.
Proses pengelolaan itu dilakukan
agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien.(Tsauri:2:2007)
Supervisi
berasal dari kata “super” berarti
lebih atau atas, dan “vision” artinya melihat atau meninjau. Supervisi
artinya melihat atau meninjau yang dilakukan oleh atasan terhadap pelaksanaan
kegiatan bawahannya.
Dalam
dictionary of education good carter (1959) memberi pengertian bahwa supervisi
adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan
petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merivisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahkan pengajaran dan metode serta evaluasi
pengajaran.
Supervisi
pendidikan atau supervisi sekolah diasumsikan sebagai kegiatan mendeteksi
kesalahan dari bawahan dalam melaksanakan perintah serta peraturan-peraturan
dari atasan. Kesalahan dalam melaksanakannya dipandang sebagai suatu hal yang
harus mendapat hukuman, yang dikenal dengan hukuman administratif. Tetapi
sebenarnya kegiatan supervisi itu dilakukan oleh orang tertentu yang disebut
dengan supervisor yang pada hakekatnya juga pemimpin pendidikan untuk menilai
kemampuan guru maupun tenaga kependidikan lainnya dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing, serta melakukan
teguran-teguran atau perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan atau
memberikan solusi terhadap kesulitan yang dialami bawahannya.
B.
Ruang
Lingkup Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Administrasi
pendidikan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Secara lebih rinci ruang
lingkup administrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Administrasi
tata laksana sekolah
Hal ini
meliputi :
a.
Organisasi dan struktur pegawai
tata usaha
b.
Otorosasi dan anggaran belanja
keuangan sekolah
c.
Masalah kepegawaian dan
kesejahteraan personel sekolah
d.
Masalah perlengkapan dan
perbekalan
e.
Keuangan dan pembukuannya
2.
Administrasi personel guru dan pegawai sekolah
Hal ini
meliputi :
a.
Pengangkatan dan penempatan tenaga
guru
b.
Organisasi personel guru-guru
c.
Masalah kepegawaian dan
kesejahteraan guru
d.
Rencana orientasi bagi tenaga guru
yang baru
e.
Inservice training dan up-grading
guru-guru
3.
Administrasi
peserta didik
Hal ini
meliputi :
a.
Organisasi dan perkumpulan peserta
didik
b.
Masalah kesehatan dan
kesejahteraan peserta didik
c.
Penilaian dan pengukuran kemajuan
peserta didik
d.
Bimbingan dan penyuluhan bagi
peserta didik (guidance and counseling)
4.
Supervisi
pengajaran
Hal ini
meliputi :
a.
Usaha membangkitkan dan merangsang
semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya
masing-masing sebaik-baiknya.
b.
Usaha mengembangkan, mencari, dan
menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan belajar yang lebih baik
c.
Mengusahakan cara-cara menilai
hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
5.
Pelaksanaan
dan pembinaan kurikulum
Hal ini
meliputi :
a.
Mempedomani dan merealisasikan apa
yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan dalam usaha
mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran
b.
Menyusun dan melaksanakan
organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan metode-metode
pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran serta
kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah
c.
Kurikulum bukanlah merupakan
sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan mutlak tanpa
perubahan dan penyimpangan sedikitpun. Kurikulum meripakan pedoman bagi para
guru dalam menjalankan tugasnya.
6.
Pendirian
dan perencanaan bangunan sekolah
Hal in
meliputi :
a.
Cara memilih letak dan menentukan
luas tanah yang dibutuhkan
b.
Mengusahakan, merencanakan dan
menggunakan biaya pendirian gedung sekolah
c.
Menentukan jumlah dan luas
ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah raga,dan
sebagainya.
d.
Cara-cara penggunaan gedung
sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan produktif, serta
pemeliharaannya secara kontinyu.
e.
Alat-alat perlengkapan sekolah dan
alat-alat pelajaran yang dibutuhkan
7.
Hubungan
sekolah dengan masyarakat
Hal ini
mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan
instansi-instansi dan jawatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarakat
pada umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang
bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan
dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah pihak.
Dari
apa yang telah diuraikan di atas, ruang lingkup yang tercakup di dalam
administrasi pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Administrasi material, yaitu
kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang materi/benda-benda seperti
:ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.
2. Administrasi personel, mencakup
didalamnya administrasi personel guru dan pegawai sekolah, dan juga
administrasi peserta didik.
3.
Administrasi kurikulum, yang
mencakup didalamnya penyusunan kurikulum, pembinaan kurikulum, pelaksanaan
kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar pada guru-guru, penyusunan
silabus,dan sebagainya.(Tsauri:13-16:2007)
Ruang
Lingkup pembahasan administrasi pendidikan difokuskan pada kegiatan admnistrasi
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pelayanan kebutuhan sekolah
disatu pihak, dan sekolah sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dengan fokus
utama pelayanan belajar dipihak lainnya.
Supervisi
yang dijelaskan di atas, bahwa materi supervisi tidak terlepas dari
administrasi pendidikan pada umumnya. Rifai (1982:142) mengatakan, bahwa di
mana administrasi harus ada supervisi, dan jika ada supervisi tentu ada suatu
yang dilaksanakan.
Ruang
Lingkup supervisi pendidikan difokuskan pada perbaikan pengajaran sebagai upaya
pertumbuhan jabatan professional guru, dengan penekanan yang diberikan kepada penginterogasian
kebutuhan individu dengan tujuan pendidikan dan tugas- tugas pokok sekolah.
Dengan
demikian, kedudukan supervisi pendidikan sama pentingnya dengan administrasi
pendidikan. Supervisi merupakan salah satu fase atau tahap dari administrasi. Thomas
H Briggs dalam Rifa’I (1989:225) menegaskan bahwa supervisi merupakan bagian
atau aspek dari administrasi, khususnya yang mengenai usaha peningkatan guru
sampai kepada taraf penampilan tertentu.
C.
Pengawas
(Supervisor) Madrasah atau Sekolah dan Aturan yang Mengikat Supervisor
Berdasarkan
keputusan Menteri Negara Pendayagunaan aparatur negara Dan reformasi birokrasi,
nomor 21 tahun 2010, tentang jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka
kreditnya, dapat dipaparkan sebagai berikut :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi ini yang dimaksud dengan:
1.
Jabatan fungsional Pengawas
Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan
manajerial pada satuan pendidikan.
2.
Pengawas Sekolah adalah Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan
manajerial pada satuan pendidikan.
3.
Satuan pendidikan adalah taman
kanak-kanaklraudhatul athfal,
sekolah
dasarlmadrasah ibtidaiyah, sekolah menengah pertama/ madrasah
tsanawiyah, sekolah menengah ataslmadrasah aliyah, sekolah menengah
kejuruanlmadrasah aliyah kejuruan,pendidikan luar biasa atau bentuk lain yang
sederajat.
4.
Kegiatan pengawasan adalah
kegiatan pengawas sekolah dalam
menyusun
program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan
program, dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru.
5.
Pengembangan profesi adalah
kegiatan yang dirancang dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
sikap dan keterampilan untuk peningkatan profesionalisme maupun dalam rangka
menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah.
6.
Tim Penilai jabatan fungsional
Pengawas Sekolah adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit dan bertugas menilai prestasi kerja Pengawas
Sekolah.
7.
Angka kredit adalah satuan nilai
dari tiap butir kegiatan danlatau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang
harus dicapai oleh seorang Pengawas Sekolah dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya.
8.
Standar nasional pendidikan adalah
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
9.
Daerah khusus adalah daerah yang
terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang
terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah
yang berada dalam keadaan darurat lain.
BAB II
RUMPUN JABATAN,
BIDANG PENGAWASAN, KEDUDUKAN,
TUGAS POKOK, DAN
BEBAN KERJA
Pasal 2
Jabatan
fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang termasuk dalam
rumpun pendidikan lainnya.
Pasal 3
Bidang
pengawasan meliputi pengawasan taman kanakkanaklraudhatul athfal, sekolah
dasarlmadrasah ibtidaiyah, pengawasan rumpun mata pelajaranlmata pelajaran,
pendidikan luar biasa, dan bimbingan konseling.
Pasal 4
1)
Pengawas Sekolah berkedudukan
sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan akademik dan
manajerial pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan.
2)
Pengawas Sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah
jabatan
karier yang hanya dapat diduduki oleh Guru yang berstatus sebagai PNS.
Pasal 5
Tugas
pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan
manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan,
pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi
hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas kepengawasan di
daerah khusus.
1)
Beban kerja Pengawas Sekolah
adalah 37,5 (tiga puluh tujuh setengah) jam perminggu di dalamnya
termasuk pelaksanaan pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pembimbingan di
sekolah binaan.
2)
Sasaran pengawasan bagi setiap
Pengawas Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (I)ad alah sebagai berikut:
a.
untuk taman kanak-kanaklraudathul
athfal dan sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah paling sedikit 10 satuan pendidikan danlatau 60 (enam puluh) Guru;
b.
untuk sekolah menengah pertamalmadrasah
tsanawiyah dan sekolah menengah ataslmadrasah aliyahlsekolah menengah
kejuruanlmadrasah aliyah kejuruan paling sedikit 7 satuan pendidikan danlatau
40 (empat puluh) Guru mata pelajaranlkelompok mata pelajaran;
c.
untuk sekolah luar biasa paling
sedikit 5 satuan pendidikan danlatau 40 (empat puluh) Guru; dan
d.
untuk pengawas bimbingan dan
konseling paling sedikit 40 (empat puluh) Guru bimbingan dan konseling.
3)
Untuk daerah khusus, beban kerja
pengawas sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit 5 (lima)
satuan pendidikan secara lintas tingkat satuan dan jenjang pendidikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Rancangan
Penelitian
Metode
penelitian adalah strategi umum yang digunakan dalam pengumpulan data, analisis
data dan penarikan kesimpulan guna menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif.
Penilaian
deskriptif adalah salah satu penelitian yang dilakukan untuk melukiskan
variabel atau kondisi apa yang ada dalam situasi (Furchan, 982). Menurut Nana
Sudjana dan Ibrahim (1989), penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejaka, peristiwa, keadaan, kejadian yang terjadi pada
saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan
menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
situasi, kejadian dan sifat populasi.
Berdasarkan
pada pendapat tersebut, maka observasi ini termasuk dalam kategori penelitian
deskrptif. Sedangkan masalah yang menjadi fokus perhatian dalam penelitian
adalah masalah pengelolaan administrasi dan supervisi
pendidikan yang ada di MTs Mahdaliyah Jambi.
Penulis juga melakukan
telaah pustaka, yaitu mengumpulkan data dari barbagai sumber informasi yang
terkait dengan masalah yang akan diteliti. Sumber informasi
yang dimaksud dapat berupa buku, jurnal, koran, dan sumber informasi lainnya
yang ada kaitannya dengan masalah penelitian ini, (M Zulham,
2011).
Maka dalam pengumpulan
sumber data ini, penulis melakukan telaah pustaka dari buku, internet, dan
berbagai sumber informasi yang terkait dengan permasalahan administrasi dan
supervisi pendidikan.
B.
Instrumen
Pengumpulan Data
Sesuai
dengan tujuan dan untuk efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan penelitian,
maka instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasidan Dokumentasi.
a.
Observasi
Penggunaan
observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi secara
langsung di lapangan terutama berkaitan dengan pengelolaan administrasi dan supervisi
pendidikan di MTs Mahdaliyah Kota Jambi, Aspek-aspek yang diamati sesuai dengan
indikator-indikator dalam ruang lingkup penelitian.
b.
Dokumentasi
Teknik
dokumentasi merupakan pengambilan data yang menggunakan alat proses gambar. Hal
ini dimaksudkan untuk mengungkap informasi dan menggali informasi secara
mendalam terhadap suatu permasalahan. Sehingga hasil penelitian terbukti nyata
dan falid tanpa ada rekayasa.
BAB IV
PAPARANN DATA DAN TEMUAN HASIL
PENELITIAN
A.
Sejarah Singkat MTs
Mahdaliyah
Untuk mengetahui sejarah
lahirnya MTs Mahdaliyah Kota Jambi, maka peneliti melakukan interview secara
langsung dengan Kepala Madrasah Tsanawiyah Mahdaliyah yang hasilnya sebagai
berikut: Madrasah Tsanawiyah Mahdaliyah berdiri pada tanggal 09 Mei 1987, atas
himbauan masyarakat. pada awal berdirinya, madrasah ini bernama : “MTs Mahdaliyah”. Berdasarkan Surat
Keputusan Nomor D/W.c./MTs/0003/1992.
Madrasah Tsanawiyah
Mahdaliyah ini dikelola oleh Yayasan Al Madrasatu Mahdaliyah Jambi yang
beralamatdi jalan Sunan Kalijaga RT. 04/ Simpang III Sipin. dengan pertimbangan
bahwa Madrasah ini betul-betul dipersiapkan untuk menjadi MTs Mahdaliyah Jambi.
MTs Mahdaliyah beralamat di jalan Sunan Kalijaga RT. 04/ Simpang III Sipin.
Kecamatan Kota Baru Jambi. Telp (0741) 41312, dimana lingkungan ini secara umum
merupakan lingkungan masyarakat yang mendukung keberadaan Madrasah.
B.
Visi dan Misi MTs Mahdaliyah
Jambi
Untuk mengetahui Visi dan
Misi di lembaga ini berdasarkan data yang diperoleh dari Madrasah Tsanawiyah
Mahdaliyah Jambi yaitu sebagai berikut :
Visi :
“Madrasah yang islami yang
mampu membentuk siswa yang bertaqwa, nasionalis, bermoral dan berprestasi”
Misi :
1.
Kualitas keislaman, ditandai dengan tertib dalam beribadah dan lancar membaca
Al-Qur’an.
2.
Wawasan kebangsaan, ditandai dengan kemampuan menjadi petugas upacara
bendera dan kemampuan bergaul dengan baik dengan sesama warga negara, meskipun
berbeda ras dan suku bangsa.
3.
Prestasi akademik, ditandai dengan nilai raport rata-rata 7 (tujuh).
4.
Wawasan berbahasa asing, ditandai dengan menguasai minimal 500 kosa kata
dalam bahasa inggris, serta 500 kosa kata dalam bahasa arab.
5.
Kemampuan menguasai teknologi dan komunikasi, ditandai dengan penguasaan
program Words, Exel pada komputer dan mampu mengakses internet.
C.
Struktur Organisasi MTs
Mahdaliyah Jambi
Untuk mengetahui struktur organisasi di lembaga ini
berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Madrasah menjelaskan sebagai berikut
: dalam rangka mewujudkan MTS Mahdaliyah sebagai lembaga yang profesional, maka
dalam aktifitas sehari-hari, langkah, dan komponen-komponen pendukung MTs
Mahdaliyah di bingkai dalam sebuah tata kerja yang harmonis mulai dari pimpinan
sekolah, guru karyawan, higga siswa. (Sumber:
wawan cara dengan Ibu Thoipah, S.Pd, selaku Kepala Madrasah Mahdaliyah Jambi
pada tanggal 21 November 2012)
D.
Struktur dan Muatan
Kurikulum
Kurikulum merupakan komponen
yang terpenting dalam sebuah lembaga pendidikan karena merupakan acuan dalam
penyelenggaraan proses belajar mengajar. Kurikulum yang digunakan di MTs
Mahdaliyah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Adapun struktur kurikulum
yang dipakai oleh MTs sebagai berikut :
1.
Mata pelajaran agama meliputi :
a.
Al-Qur’an Hadits
b.
Aqidah Akhlak
c.
SKI
d.
Bahasa Arab
e.
Fiqih
2.
Mata pelajaran umum meliputi :
a.
Bahasa Indonesia
b.
Bahasa Inggris
c.
IPS
d.
IPA
e.
Penjas Kes
3.
Muatan lokal meliputi :
a.
TIK
b.
Kert Kes
E.
Sarana dan Prasarana MTs
Mahdaliyah Jambi
Untuk mengetahui sarana dan
prasana di lembaga ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ka TU menjelaskan
sekaligus observasi langsung ke MTs Mahdaliyah sebagai berikut :
Sampai dengan saat ini MTs
Mahdaliyah Jambi telah memiliki 3 lokal (tiga ruang kelas), 1 (satu) ruang
pimpinan/ Kepala Madrasah, 1 (satu) ruang guru, 1 (satu) ruang Tata Usaha, 1
(satu) ruang tempat beribadah, 1 (satu) ruang konseling, 1 (satu) ruang organisasi
kesiswaan, 2 (dua) ruang WC siswa dan guru. Semuanya dibangun dengan dana yang
diperoleh dari yayasan Al-Madrasatu Mahdaliyah, bantuan dari kementrian agama,
dan partisipasi orang tua/ wali murid. (Sumber:
wawancara dengan Ibu Arbidah, S.Pd.I selaku Ka TU MTs Mahdaliyah, pada tanggal
21 November 2012)
Tanah sekolah berasal dari
tanah Yayasan Al-Madrasatu Mahdaliyah, yang dihibahkan untuk Madrasah
Tsanawiyah Mahdaliyah.
Keadaan Tanah MTs Mahdaliyah
Status : Tanah Yayasan Al-Madrastu
Mahdaliyah
Luas tanah : 621 M2
F.
Kondisi Guru dan Karyawan
MTs Mahdaliyah Jambi
Untuk mengetahui kondisi
guru dan karyawan di lembaga ini berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
Madrasah menjelaskan sebagai berikut : MTs Mahdaliyah Jambi dalam menyiapkan
guru, memiliki kompetensi dan kualifikasi pengetahuan yang memadai, baik dari standar
kompetensi mengajar maupun dari segi pendidikan, dikarenakan guru maupun
karyawan berperang penting dalam proses belajar mengajar, yang akan
mengantarkan keberhasilan peserta didik. (Sumber:
wawancara dengan Ibu Dra. Thoipah, S.Pd, selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah
Mahdaliyah, pada tanggal 21 November 2012).
Hal ini diperkuat dengan
data dokumentasi Madrasah dan observasi langsung ke Madrasah. Bahwa jumlah guru
dan karyawan MTs Mahdaliyah Jambi sebayak 21 orang. Guru-guru tersebut
mayoritas sarjana bahwasanya guru MTs Mahdaliyah merupakan tenaga pendidik yang
kompeten. Adapun struktur Organisasi MTs Mahdaliyah sebagaimana dalam lampiran.
G.
Kondisi Siswa MTs Mahdaliyah
Jambi
Untuk mengetahui Kondisi
siswa di lembaga ini berdasarkan hassil wawancara dengan Kepala Madrasah
menjelaskan sebagai berikut : Siswa adalah seseorang yang dijadikan objek
sekaligus sebagai subjek dalam pendidikan, dalam hal ini siswa sangat berperan
dalam pembelajaran. Minat, bakat, motivasi, dan juga dukungan dari siswa ini
sebuah lembaga diakui oleh masyarakat maupun pemerintah. (Sumber: wawancara dengan Ibu Dra. Thoipah, S.Pd selaku Kepala Madrasah
Mahdaliyah Jambi pada tanggal 21 November 2012).
Hal ini diperkuat dengan
data dokumentasi Madrasah yaitu jumlah siswa MTs Mahdaliyah Jambi pada tahun
ajaran 2012-2013 sebanyak 98 siswa.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
hasil observasi yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang dapat
diambil, antara lain :
Madrasah Tsanawiyah
Mahdaliyah, berdiri atas himbauan masyarakat, dan surat perijinan dari
kementrian agama, berdasarkan surat keputusan Nomor D/W.C./MTs/0003/1992.
Semua gedung dan sarana
pendidikan MTs Mahdaliyah dibangun
dengan dana yang diperoleh dari Yayasan Al-Madrasatu Mahdaliyah, dan bantuan
dari Kementrian Agama, serta partisipasi dari orang tua/ wali murid.
Melalui guru dan karyawan
madrasah yang profesional, dapat membantu masyarakat terpelajar dalam hal ini adalah
peserta didik, untuk menjemput dan mengembangkan minat, dan bakat mereka
dibidang akademik maupun nonakademik, yang memungkinkan peserta didik sukses
dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawab sebagai peserta didik, dan menjadi manusia yang kompeten serta berguna
bagi nusa dan bangsa.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
terlah dipaparkan, maka terdapat beberapa saran yang disampaikan :
1. Bagi Supervisor
Supervisor adalah pihak yang
menjadi penasehat kegiatan belajar mengajar, maka agar memberikan jalan dan
solusi bagi sekolah/madrasah agar
semakin meningkatkan kemampuan memanajemen sekolah/madrasah.
2. Bagi Pihak Sekolah
Sekolah/madrasah yang
bagus bukan hanya sekolah/madrasah yang memiliki
sarana yang cukup namun juga sekolah/madrasah yang mempunyai menajemen sarana
dan prasarana yang menunjang, oleh karena itu, pihak sekolah/madrasah harus
lebih memperhatikan manajemen yang ada di sekolah/madrasah.
DAFTAR PUSTAKA
Mukhtar, 2009. Orientasi Bari Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada
Pers
Undang-undang Peraturan Pendayagunaan
aparatur negara dan reformasi birokrasi,. Nomor 21 Tahun 2010,. Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah, dan
angka Kreditnya
Aminnatul, Widyana., 2011., laporan
observasi administrasi sarana,
http://aminnatul-widyana.blogspot.com/2011/07/laporan-observasi-administrasi-sarana.html
http://www.masbied.com/2011/02/15/pengertian-dan-perlunya-supervisi-pendidikan/#more-4850
YAYASAN
ALMADRASATU MAHDALIYAH JAMBI
MADRASAH
TSANAWIYAH MAHDALIYAH
Alamat : Jalan Sunan Kalijaga RT. 04/ 11
Simpang III Sipin
KECAMATAN KOTA BARU JAMBI
Nomor : Medan, 23 Mei 2009
Lamp : -
Prihal : Telah Melaksanakan Riset
Kepada Yth : Bapak Dosen Pengampu
Mata Kuliah Adm & Supervisi
Pendidikan
Di -
Tempat.
Assalamu'alaikum.
wr. wb.
Dengan
hormat, menanggapi surat mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sultan Thaha Saifudin
Jambi, prihal melakukan penelitian dalam rangka penulisan tugas mata kuliah "
Administrasi dan Supervisi
Pendidikan " yaitu:
N a m a
: ARIF RIDIAWAN
N i m : TE. 110551
Studi : Bahasa Inggris
Menyatakan
telah selesai melaksanakan riset tgl. 24November 2012 di MTs Mahdaliyah Jambi.
Demikian
surat ini kami perbuat dengan sebenarnya dan dapat dipergunakan dengan
seperlunya.
Kepala Mts Mahdaliyah Jambi
Dra. Thoipah, S.Pd
DAFTAR PERTANYAAN
1.
Bagaimana sejarah berdirinya
Madrasah Tsanawiyah Mahdaliyah?
2.
Bagaimana pengelolaan struktur organisasi di Madrasah Tsanawiyah
Mahdaliyah?
3.
Apa visi dan misi Madrasah Tsanawiyah Mahdaliyah?
4.
Bagaimana kondisi guru dan karyawan di Madrasah Tsanawiyah Mahdaliyah?
5.
Bagaimana kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah Mahdaliyah?
6.
Dalam pembelajaran, kurikulum apa yang berlaku di Madrasah Tsanawiyah
Madhaliyah?
7.
Bagaimana kondisi sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Mahdaliyah?
0 Response to "Contoh Laporan Observasi Pengelolaan Administrasi dan SUpervisi Pendidikan"
Post a Comment