PENDIDIKAN MENURUT AS SUNNAH
Selamat berkunjung kembali di blog Ruang Tanpa Batas, kali ini saya akan membagikan contoh makalah tentang Pendidikan Menurut Assunah, jika ada kesalahan dalam penulisian, mohon saran dan mari kita sama-sama diskusikan di kolom komentar. Selamat membaca..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dasar pendidikan
adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat
melakukan perubahan sikap dan tingkah laku dengan cara berlatih dan belajar dan
tidak terbatas pada lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah
akan tetap belajar apa-apa yang tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting
dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya
dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila
kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil
yang menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari segi:
- Al-qur’an.
Al-qur’an merupakan
pedoman tertinggi yang menjadi petunjuk dan dasar kita hidup di dunia. Dalam
Al-qur’an kita bisa menemukan semua permasalahan hidup termasuk pendidikan dan
ilmu pengetahuan
2. Hadits
Hadits merupakan pedoman kita
setelah Al-qur’an, dengan demikian hadits juga merupakan dasar atau elemen
dalam pendidikan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
a.
Apa pengertian pendidikan?
b.
Apa saja keutamaan pendidikan dalam islam?
c.
Bagaimana konsep pendidikan dalam pandangan As Sunnah?
d.
Apa fungsi As Sunnah dalam pendidikan?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
a.
Menjelaskan pengertian pendidikan.
b.
Menyebutkan apa saja keutamaan pendidikan dalam islam.
c.
Menjelaskan konsep pendidikan menurut As Sunnah.
d.
Menjelaskan fungsi As Sunnah dalam pendidikan.
1.4
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pokok
permsalahan, maka penulis menysun makalah ini dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
1.4
Sistematika Penyusunan
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendidikan
2.2
Keutamaan Pendidikan dalam Islam
2.3
Konsep Pendidikan Menurut As Sunnah
2.4
Fungsi As Sunnah dalam Pendidikan
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa
membimbing yang belum kepada kedewasaan. Ahmad D.Marimba, merumuskan pendidikan
adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya keperibadian
yang utama. Demikian dua pengertian pendidikan dari sekian banyak pengertian
yang diketahui.
Pendidikan dirumuskan sebagai usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau
latihan bagi perannya di masa yang akang datang. Sedangkan, Pendidikan dalam
pengertian yang luas adalah meliputi perbuatan atau semua usaha generasi tua
untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta
keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka
agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah.
2.2
Keutamaan Pendidikan Dalam
Islam
Pendidikan merupakah hal penting bagi
manusia. Dikatakan penting karena pendidikan berkaitan dengan nilai diri
manusia, terutama dan mencari nilai itu sendiri. Dengan pendidikan manusia akan
mempunyai banyak ketrampilan dan kepribadian. Ketrampilan dan kepribadian
merupakan sekian banyak dari proses yang dialami manusia untuk menjadi makhluk
yang bekualitas baik fisik maupun mental. Pribadi berkualitas dan berakhlak
mulai tidak datang dengan sendirinya, tetapi ada semacam latihan-latihan
riyadhah. Kebiasaan yang baik akan berakibat baik dan menjadi bagian dari
kepribadian keseharian, sebaliknya kepribadian dan kebisaan sehari-hari yang
buruk juga akan berakibat buruk terhadap kepribadaian dan perbuatan dirinya
sendiri.
Maka pendidikan dalam keseharian manusia
menjadi penting artinya dalam rangka mengawali manusia menjadi manusia yang
berbudi dan berperadaban yang luhur.
Pendidikan bukan hanya sekedar transfer ilmu,
tetapi juga transfer nilai, dengan adanya transfer ilmu dan nilai-nilai yang
baik dimungkinkan manusia menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas otaknya,
tetapi juga cerdas akhlaknya. tidak heran jika Allah menyatakan bahwa
kepribadian saja belum cukup, ilmu saja juga belum ada artinya, tetapi jika
keduanya, antara ilmu dan iman sudah menyatu, maka kepribadian dan ketinggian
derajat akan diperoleh manusia. Hal ini dapat difahami dari firman Allah swt:
”Hai orang-orang beriman apabila kamu
dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”{QS. Al
Mujadalah: 11}.
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa
antara kecerdasan intelektual/ilmu pengetahuan dan spiritual/keimanan menjadi
kesatuan yang utuh dalam rangka mencapai tujuan mulia, pencapaian derajat yang
tinggi di hadapan Allah. Artinya adalah ilmu saja tidak cukup untuk
mengantarkan manusia menjadi makhluk yang berperadaban dan mempunyai derajat
tertinggi di hadapan Allah. Maka dalam ayat tersebut secara eksplisit dapat
dipahami bahwa untuk mencapai derajat yang tinggi dibutuhkan paling tidak dua
variable yaitu ilmu pengetahuan dan kedalaman keimanan seseorang. Jika kedua
variable tersebut telah ada dalam diri seseorang, maka sangat dimungkinkan
derajatnya akan dimuliakan oleh Allah swt.
Dengan demikian pendidikan pada dasarnya
mempunyai dimensi keilahian, karena semua makhluk yang ada di alam ini adalah
murid Allah, dikatakan murid karena semua makhluk di alam ini diajarkan dan di
didik oleh Allah sebagai pendidik utama di jagad ini. Oleh karena itu
pendidikan pada awalnya adalah berasal dari Yang Maha Mendidik yaitu Rabb
alam semesta ini. Tidak hanya itu selain Allah mendidik, Allah juga memelihara
makhluknya diantaranya dengan menurunkan kitab-kitab suci sebagai bahan bacaan,
bahan referensi dalam menyikapi berbagai kejadian dan fenomena alam raya.
Allah mengutus para Rasul-Nya juga untuk
mendidik manusia menjadi makhluk yang baik, makhluk yang mau dan tahu akan
Tuhannya, makhluk yang paham kepada siapa harus mengabdi dan menyembah. Kesemua
itu dapat ditemukan dalam pendidikan Islam, pendidikan Islam bertujuan
membebaskan manusia darai belenggu dunia, belenggu kesyirikan dan menuju
keikhlasan dalam berbuat dan beribadah. Pendidikan dalam Islam bukan hanya
untuk mencerdaskan, tetapi lebih dari itu pendidikan dalam Islam berusaha
mewujudkan manusia yang berkualitas dan beriman dan tahu siapa yang berhak
disembah dan dijadikan tempat bergantung.
Selain berusaha mewujudkan manusia yang
ikhlas dan tahu Tuhannya, pendidikan Islam juga di dukung oleh adanya
kitab-kitab Allah, yang dibawa oleh para Rasul-Nya, yang kesemua itu bertujuan
untuk mendidik manusia menjadi makhluk yang berperadaban. Dengan adanya para
Rasul dan adanya Kitab yang dibawanya, kemudian diajarkan, maka manusia akan
terbebas dari kesesatan dan mendapatkan hikmah, karena kitab-kitab tersebut,
diajarkan oleh para Nabi dan Rasul dengan hikmah, maka manusia yang menerima
pengajaran dan dididik juga akan mendapatkan hikmah tersebut. Allah berfirman,”
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.{QS. Al-Jumuah:2}.
Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk
membentuk dan mewujudkan peserta didik yang berkualitas, beribadah dengan
ikhlas karena Allah, dan menjadikan Alah satu-satunya tempat menyembah dan
bergantung.
Pendidikan dalam Islam mempunyai arti penting
karena merupakan ruh dari awal turunnya wahyu Allah swt, perintah pertama dalam
Islam adalah untuk membaca, membaca dalam arti lebih luas, termasuk di dalamnya
adalah meneliti, mengkaji, memahami, melakukan observasi, melakukan proses
pembelajaran dan proses pendidikan. Dengan demikian pendidikan merupakan
tonggak awal dari kewahyuan, hal ini dapat dicermati dari firman Allah :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(QS.Al-Alaq:1-5).
Pendidikan dapat berarti penyucian/ tazkiyah,
penyucian manusia dari hal kesyirikan, kedzaliman dan dosa. Pendidikan dalam
tataran ini sudah melampaui pendidikan awal, dalam arti pendidikan dalam
konotasi tazkiyah lebih mempunyai tingkat yang lebih tinggi jika dibanding
dengan mendidik secara konsep keilmuan dan proses menuju kesucian diri.,
tazkiyah dalam konotasi pendidikan merupakan sebuah proses menuju akhlak mulia,
membebaskan manusia dari kekotoran jiwa, pendidikan dalam Islam berusaha
meluruskan tujuan manusia yang sesungguhnya, tujuan tersebut adalah mencapai
keridhoan Allah. Disisi lain pendidikan dalam Islam merupakan sebuah langkah
preventif agar terhindar dari neraka dunia dan neraka akherat,” hal ini dapat
dicermati dari firman Allah swt:“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” {QS. At-Tahrim: 6}.
Dalam ayat tersebut mengandung tanggung jawab
penuh orang tua untuk mendidik anak mereka. Mendidik anaknya agar menjadi anak
yang sholeh, anak yang berbakti kepada Allah dan orang tuanya. Dalam ayat
tersebut mengandung sebuah proses pendidikan dan pembelajaran, dengan demikian
realitas ini memberi kesan bahwa pendidikan utama awal bagi anak adalah
pendidikan dan pembelajaran yang diterimanya ketika di rumah. Pendidikan dan
pembelajaran di rumah sangat penting, dikatakan penting karena mempunyai
pengaruh besar bagi anak kelak kalau mereka sudah bergaul dan bermasyarakat.
Di sisi lain pendidikan di rumah mempunyai
arti penting bagai anak untuk mendapatkan pengalaman, pengalaman yang berharga,
pengalaman yang kan menjadi tolak ukur, sebagai pola utama dalam memandanag
dunia luar. Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan dalam Islam,
pendidikan yang dianggap utama dan diutamakan, dikatakan diutamakan karena
berdasarkan perintah Allah , agar setiap orang tua bertanggung jawab untuk
menyelamatkan anak-anak mereka dari api neraka, baik neraka dunia maupun nereka
akhirat. Tidak heran jika Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa pemberian
pendidikan dan pembelajaran di rumah lebih baik daripada hanya sekedar berbuat
baik kepada anak. “Pemberian perhatian (pendidikan dan pembelajaran) dari
orang tua kepada anaknya, lebih baik daripada hanya bersikap baik kepada mereka.”{
HR. Ahmad}
2.3
Pendidikan Menurut
As-Sunnah
Kata sunnah adalah salah satu kosa kata bahasa Arab “sunnah”. Secara bahasa
kata sunnah berarti” perjalanan hidup yang baik dan buruk”.
As- Sunnah menurut bahasa eimologi berarti tradisi yang biasa dilakukan, atau
jalan yang dilalui (al-thariqah al-maslukah), baik yang terpuji maupun yang
tercela. Hal ini bisa dipahami dari hadits Nabi SAW:
“Barang siapa
mengadakan/mempelopori suatu sunnah ( tradisi atau jalan yang dilalui) yang
baik, maka baginya pahala atas perbuatan itu dan pahala orang yang mengerjakannya hingga akhir kiamat.
Dan barang siapa mempeloporisuatu sunnah yang buruk maka baginya dosa atas
perbuatannya itu dan menanggung dosa orang yang mengerjakan( mengikuti)nya
hingga hari kiamat. “ ( H.R. Muttafaqun ‘alaih).
As-sunnah didefenisikan
sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi Muhammad s.a.w. yang terdiri dari
ucapan, perbuatan,persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada
masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Didalam dunia pendidikan, As-Sunnah
memiliki dua manfaat pokok. Manfaat pertama, As-sunnah mampu menjelaskan konsep
dan kesempurnaan pendidikan islam sesuai dengan konsep Al-Qur’an, serta lebih
merinci penjelasan Al-Qur’an. Kedua, As-Sunnah dapat menjadi contoh yang tepat
dalam penentuan metode pendidikan
Telah kita ketahui bahwa
diutusnya Nabi Muhammad saw salah satunya untuk memeperbaiki moral atau akhlak
manusia, sebagaimana sabdanya :
اِÙ†َّÙ…َا بُعثْتُ لأَُ تْÙ…ّÙ…َ
Ù…َÙƒَا رمَ الأَ Ø®ْلاَ قا. (رواه مسلم)
Artinya :
“Sesungguhnya
aku diutus tiada lain adalah untuk menyempurnakan akhlak”. (HR. Muslim)
Makna hadist ini sudah jelas,
tujuannya sudah dapat dimengerti oleh umat muslim, yaitu menyempurnakan
keutamaan akhlak. Rasulullah Muhammad s.a.w. juga seorang pendidik, yang telah
berhasil memebentuk masyarakat rabbaniy, masyarakat yang terdidik secara
Islami. Bahkan Robert L. Gullick, Jr. dalam bukunya “Muhammad the
educator” mengakui akan keberhasilan Nabi Muhammad dalam melaksanakan
pendidikan.
2.4
Fungsi As-sunnah dalam Pendidikan
a.
Menetapkan dan
memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Qur’an.
b.
Memberikan perincian dan
penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang masih mujmal/global (bayan al-mujmal).
c.
Memberikan batasan
terhadap hal-hal yang masih belum terbatas didalam Al-Qur’an (taqyid al-mutlaq).
d.
Memberikan penentuan
khusus (takhshish) ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat umum (takhshish
al’am).
e.
Memberikan penjelasan
terhadap hal-hal yang masih rumit didalam Al-Qur’an ( taudlih al-musykil);
f.
Menetapkan hokum atau
aturan-aturan yang tidak didapati didalam Al-Qur’an
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing yang belum kepada
kedewasaan.
2.
Pendidikan merupakah hal penting bagi manusia. Dikatakan penting karena
pendidikan berkaitan dengan nilai diri manusia, terutama dan mencari nilai itu
sendiri. Dengan pendidikan manusia akan mempunyai banyak ketrampilan dan
kepribadian
3.
As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok. Manfaat pertama,
As-sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan islam sesuai
dengan konsep Al-Qur’an, serta lebih merinci penjelasan Al-Qur’an. Kedua,
As-Sunnah dapat menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode pendidikan
B.
Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat
sederhana dan jauh dari kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat
diperlukan demi kesempurnaan makalah sehingga akan lebih bernanfaat
kontibusinya bagi hazanah keilmuan. Wallahu a’lam.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Maliki,
M Alawi, Prof. DR. 2002. Prinsip-prinsip Pendidikan Rasulullah.
Jakarta: Gema Insani Press.
Hammam,
Hasan bin Ahmad Hasan, 2007. Perilaku Nabi SAW Terhadap Anak-anak.
Bandung: Irsyad Baitus Salam.
0 Response to "PENDIDIKAN MENURUT AS SUNNAH"
Post a Comment