KENALI PENYEBAB ANAK LAMBAT BICARA (SPEECH DELAY)
Speech
Delay atau
keterlambatan bicara merupakan istilah umum merujuk pada proses keterlambatan
bicara dan berbahasa yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Beberapa
orang tua menganggap speech delay sebagai kondisi normal atau
hal yang biasa dialami dalam proses tumbuh kembang anak. Padahal terlambat
bicara jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan rujukan ahli bisa menjadi satu
gangguan serius pada anak.
Psikiater
anak dr. Anggia Hapsari, SpKJ dari dini.id mengatakan, kurangnya pemahaman dan
perhatian serius dari orang tua mengenai kondisi speech delay pada
anak dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak di tahap selanjutnya.
Menurutnya, orang tua perlu mendeteksi sedini mungkin pada saat usia 12-13 bulan
dan pada umur itu setidaknya anak mengucapkan tambahan satu sampai dua kata
selain ma-ma atau da-da.
Speech
delay pada
anak merupakan suatu gangguan yang perlu diperhatikan, hal ini bukan sebuah
diagnosa melainkan sebuah gejala, jadi pada anak dengan speech delay itu
adalah gejala awal dari beberapa macam gangguan.
Speech
delay dibagi
menjadi dua klaster:
1. Gangguan speech
delay fungsional: gangguan ini tergolong ringan dan terjadi karena
kurangnya stimulasi atau pola asuh yang salah.
2. Gangguan speech
delay non-fungsional: gangguan ini merupakan sebuah akibat karena
adanya sebuah gangguan bahasa reseptif, seperti autism ataupun ADHD (Attention
Deficit Hyperactivity Disorder) yang dialami anak.
Ada
banyak hal yang menjadi penyebab mengapa anak bisa mengalami keterlambatan
bicara. Ini dia beberapa faktor penyebab anak mengalami speech delay.
1. Terlalu banyak menonton
televisi atau gawai
Beberapa
orang tua tidak sadar bahwa kebiasaan menonton TV pada anak bisa membuatnya
mengalami keterlambatan bicara. Tontonan televisi dan video dari gawai hanya
bekerja secara satu arah saja. Jika selama ini anak terbiasa menonton televisi
sendirian, ia hanya akan menerima informasi tanpa melakukan proses interaksi
sebab televisi tidak menstimulasi anak untuk mencerna dan memproses interaksi.
Akibatnya, anak tidak mengerti betapa pentingnya berinteraksi dengan orang lain
dan lingkungan, ia hanya akan mengira bahwa komunikasi yang wajar adalah
komunikasi satu arah seperti yang ia dapatkan dari televisi atau gawai.
·
Minim
interaksi dengan orang tua
Jadwal
pekerjaan yang selalu menumpuk setiap hari membuat orang tua kesusahan
meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anak, hal ini sangat berpengaruh
dalam kemampuan berbahasanya. Orang tua yang jarang mengajak anak
bercakap-cakap sangat mungkin membuat anak mengalami speech delay.
Stimulasi dari lingkungan yang minim, berakibat kosakata yang dikuasainya pun
akan terbatas. Sering-seringlah mengajak anak bercakap-cakap meskipun kata per
katanya belum sepenuhnya dapat dipahami.
·
Gangguan
pendengaran
Anak
dengan gangguan pendengaran juga akan mengalami masalah pada percakapan,
gangguan itu membuatnya tidak bisa mendengar percakapan di sekitarnya. Hal ini
otomatis akan langsung berpengaruh pada kemampuan bicara dan bahasanya.
Gangguan pendengaran ini bisa terjadi karena trauma, infeksi, kelainan bawaan,
infeksi saat hamil, atau pengaruh obat yang dikonsumsi ibu saat hamil. Jika
gangguan pendengaran adalah penyebabnya, segera kunjungi dokter anak untuk memastikan
apakah anak mengalami gangguan pendengaran atau tidak.
·
Kelainan
organ bicara
Kelainan
organ bicara, seperti lidah pendek, bibir sumbing, kelainan bentuk gigi dan
rahang, atau kelainan laring juga akan berpengaruh pada kemampuan berbicara.
Misalnya, anak dengan lidah pendek akan kesulitan untuk mengucapkan huruf t, n,
r, dan l.
·
Autism
Autisme
adalah gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan adanya keterlambatan
dan gangguan bidang kognitif, perilaku, komunikasi (bahasa), dan interaksi
sosial. Jika anak mengalami keterlambatan bicara karena autisme, solusinya
tidak hanya perlu terapis wicara saja. Ada baiknya segera berkonsultasi dengan
terapis khusus autism supaya mendapatkan penanganan yang lebih akurat.
·
Hambatan
pada otak dan syaraf
Faktor
yang dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara adalah karena adanya
gangguan di otak, khususnya pada daerah oral motor. Adanya gangguan ini akan
menyebabkan anak mengalami masalah dalam mengolah suara. Lalu, gangguan pada
sistem neurologis juga sangat mungkin menyebabkan anak mengalami keterlambatan
bicara. Misalnya, anak yang mengalami distrofi otot bisa berpengaruh juga pada
otot-otot untuk berbicara sehingga menyebabkan anak mengalami kesulitan
memproduksi kata.
Selain
dapat mengakibatkan anak kesulitan berkomunikasi, speech delay juga
berakibat pada sulitnya orang tua memahami keinginan anak. Bahkan akibat lebih
jauh, speech delay bisa berdampak serius. Anak akan sangat
mudah untuk memiliki faktor risiko gangguan jiwa, seperti depresi dan anxiety.
Itu
disebabkan karena mereka tidak bisa mengekspresikan apa yang mereka mau. Bagi
mereka semua perasaan itu tidak nyaman, sebab mereka tidak bisa memberi tahu
atau mengekspresikan apakah mereka sedih, marah, atau kecewa, dan ini bisa
berawal dari speech delay.
Terkadang
ketika anak merengek atau menangis, orang tua akan cenderung memberikan apa
saja yang ia mau asalkan berhenti menangis, termasuk gawai. Sebaiknya ketika
anak dalam keadaan seperti itu, yang tepat untuk dilakukan adalah harus adanya
interaksi dua arah antara orang tua dan anak. Dengan interaksi dua arah yang
semakin banyak, orang tua akan membantu perkembangan kosa kata anak, selain itu
kemampuan emosionalnya juga akan lebih berkembang.
Ditulis
oleh Frista Zeuny / Radio Edukasi / BPMRPK Yogyakarta
Sumber:
https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/11/18144861/speech-delay-cara-deteksi-dini-dan-pencegahannya?page=all
0 Response to "KENALI PENYEBAB ANAK LAMBAT BICARA (SPEECH DELAY)"
Post a Comment