Hubungan Pendidikan dan Kebudayaan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai
budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses
mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat
sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama
lainnya.
Pendidikan bertujuan membentuk agar manusia dapat menunjukkan
perilakunya sebagai makhluk yang berbudaya yang mampu bersosialisasi dalam
masyarakatnya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam upaya mempertahankan
kelangsungan hidup, baik secara pribadi, kelompok, maupun masyarakat secara
keseluruhan.
Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kehidupan
manusia. Bagaimanpun sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya
terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan untuk melangsungkan kehidupan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
Latar Belakang di atas penulis mebuat rumusan masalah sebegai berikut :
1.
Pengertian Pendidikan.
2.
Hubungan Pendidikan dan Kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
1.
Pengertian pendidikan dalam arti sempit
Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan
proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun
di masyarakat.Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah
(pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal,
segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang
diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh
terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Dalam arti sempit,
pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh
pihak luar individu peserta didik. Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan
suatu sekolah atau tujuan pendidikan suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah
tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para siswanya.
b) Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam
masyarakat cukup bervariasi, mungkin kurang atau sama dengan enam tahun,
sembilan tahun bahkan lebih dari itu. Namun demikian terdapat titik terminal
pendidikan yang ditetapkan dalam satuan waktu.
Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di
dalam lingkungan khusus yang diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam
konteks program pendidikan sekolah. Dalam pengertian sempit, pendidikan
hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu
lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau
disengaja untuk pendidikan dan terkontrol. Dalam pengertian sempit, pendidik
bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru.
a)
Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang
berbeda.
1. hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing,
setiap disiplin ilmu menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi
yang identik dengan pendidikan.
2. Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendidikan identik
dengan sosialisasi (socialization).
3. Berdasarkan pendekatan antropologi, pendidikan identik
dengan enkulturasi (enculturation).
4. Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik
dengan penanaman modal pada diri manusia (human investment).
5. Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik
dengan civilisasi (civilization).
6. Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik
dengan personalisasi atau individualisasi (personalization atau
inividualization).
7. Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik
dengan adaptasi (adaptation).
b)
Pengertian pendidikan dalam arti luas
Sedangkan pendidikan
dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai
individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat,
sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas
juga dapat diartikan hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung
sepanjang hayat sejak manusia lahir).
Jadi pendidikan dalam
arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is
education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala
pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang
hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.
Dalam arti luas, pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu,
tidak ditentukan oleh orang lain.
2. Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung
sepanjang hayat (life long education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam
konteks hubungan individu yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan
individu dengan Tuhannya, sesama manusia, alam, bahkan dengan dirinya sendiri.
3. Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu,
pendidikan berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan
kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan maupun yang tidak
disengaja untuk pendidikan.
4. Berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak
atau pun orang dewasa, siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik
atau mendidik diri.
5. Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak
terbatas pada schooling saja. Pendidikan berlangsung di dalam keluarga,
sekolah, masyarakat, dan di dalam lingkungan alam dimana individu berada.
Pendidik bagi individu tidak terbatas pada pendidik profesional.
B.
HUBUNGAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai
budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses
mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat
sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama
lain. Tujuan pendidikan adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan
itu sendiri, dengan adanya pendidikan, kita bisa mentransfer kebudayaan itu
sendiri dari generasi kegenerasi selanjutnya, dan juga kita sebagai masyarakat
mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik kedepannya,
maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi.
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan
menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak
kaku, melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman
tradisional untuk memasuki zaman modern. Manusia sebagai mahluk berakal dan
berbudaya selalu berupaya untuk mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya
yang kreatif dan dinamis manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup
yang semakin terus maju, ketika alamlah yang mengendalikan manusia dengan
sifatnya yang tidak iddle curiousity (rasa keinginantahuan yang terus
berkembang) makin lama daya rasa, cipta dan karsanya telah dadpat mengubah alam
menjadi sesuatu yang berguna, maka alamlah yang dikendalikan oleh manusia.
Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat,
kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan.
Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan adalah sebagai usaha
manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
Adapun menurut Carter V.Good dalam Dictionary of Education bahwa
pendidikan merupakan: Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya, dimana seseorang
dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah) sehingga
ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya. Sedangkan
menurut konsep yang dikemukakan oleh Freeman Butt dalam bukunya yang
terkenal Cultural History
of Western Education, bahwa: Pendidikan adalah kegiatan menerima
dan memberikan pengetahuan sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari generasi
ke generasi berikutnya.
Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik-pendidik dan filosofis untuk menerangkan, menyelaraskan, dan
merubah proses pendidikan dengan persoalan-persoalan kebudayaan dan unsur-unsur
yang bertentangan didalamnya. Dilihat dari sudut pandang individu, pendidikan
merupakan usaha untuk menimbang dan menghubungkan potensi individu. Maka sudah
jelas bahwa pendidikan dan kebudayaan sangat erat sekali hubungan karena
keduanya berkesinambungan, keduanya saling mendukung satu sama lainnya. Dalam
konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya
serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat tersebut.
Hal ini dapat dilihat bahwa tradisi sebagai muatan budaya senantiasa
terlestarikan dalam setiap masyarakat, dari generasi ke generasi. Hubungan ini
tentunya hanya akan mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut dapat
menuliskannya kepada generasi mudanya sebagai generasi penerus.
Pendidikan selalu berubah sesuai perkembangan
kebudayaan, karena pendidikan merupakan proses transfer kebudayaan dan sebagai
cermin nilai-nilai kebudayaan (pendidikan
bersifat reflektif). Pendidikan juga bersifat progresif, yaitu
selalu mengalami perubahan perkembangan sesuai tuntutan perkembangan
kebudayaan. Kedua sifat tersebut berkaitan erat dan terintegrasi. Untuk itu
perlu pendidikan formal dan informal (sengaja diadakan atau tidak). Perbedaan
kebudayaan menjadi cermin bagi bangsa lain, membuat perbedaan sistem, isi dan
pendidikan pengajaran sekaligus menjadi cermin tingkat pendidikan dan
kebudayaan.
Transfer nilai-nilai budaya dimiliki paling
efektif adalah melalui proses pendidikan. Dalam masyarakat modern proses
pendidikan tersebut didasarkan pada program pendidikan secara formal. Oleh
sebab itu dalam penyelenggarannya dibentuk kelembagaan pendidikan formal.
Seperti dikemukakan Hasan Langgulung bahwa pendidikan mencakup dua kepentingan
utama, yaitu pengembangan potensi individu dan pewarisan nilai-nilai budaya.
Maka sudah jelas sekali bahwa kedua hal tersebut pendidikan dan kebudayaan
berkaitan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat atau bangsa itu
masing-masing, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling
membutuhkan antara satu sama lainnya. Dikatakan dengan pendapat tersebut bahwa
pendidikan dalam hubungan dengan individu dan masyarakat, akan tetapi dapat
dilihat bagaimana garis hubung antara pendidikan dan sumber daya manusia. Dari
sudut pandangan individu pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan potensi
individu, sebaliknya dari sudut pandang kemasyarakatan pendidikan adalah
sebagai pewarisan nilai-nilai budaya. Dalam pandangan ini, pendidikan mengemban
dua tugas utama, yaitu peningkatan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai
budaya. Manusia sebagai mahluk berbudaya, pada hakikatnya adalah pencipta
budaya itu sendiri. Budaya itu kemudian meningkatkan sejalan dengan peningkatan
potensi manusia pencipta budaya itu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa kebudayaan dengan pendidikan sangat erat sekali keduanya saling
berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan karena saling dan membutuhkan
antara satu sama lainnya.
Dalam
konteks, dapat dilihat hubungan antara pendidikan dan kebudayaan. Kebudayaan
akan terlestarikan dalam setiap ini tentunya hanya akan mungkin terjadi bila
para generasi mudanya sebagai generasi penerus.
Transfer
nilai-nilai budaya atau cara yang paling efektif dalam mentrasnfer nilai-nilai
budaya adalah dengan cara proses pendidikan, karena keduanya sangat erat
hubungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014,. “Hubungan Antara Pendidikan dan Kebudayaan” https://bangjak.wordpress.com/2014/04/24/hubungan-antara-pendidikan-dan-kebudayaan/.
Diakses 05 Desember 2018, Puku 07.30 WIB.
Syamsul Hadi, 2010,. “Hubungan Kebudayaan dengan Pendidikan”. http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/hubungan-kebudayaan-dengan-pendidikan.html,
Diakses 04 Desember 2018, Pukul
16.45 WIB
Roy Ani,. 2013,. “Makalah Pengertian Pendidikan”. http://sastrawanpemula.blogspot.com/2013/05/makalah-pengertian-pendidikan.html,
Diakses 04 Desember 2018 Pukul 18.00 WIB
0 Response to "Hubungan Pendidikan dan Kebudayaan"
Post a Comment